Monday, November 2, 2015

Bawakaraeng Gunung Favorit di Kota Daeng

 Bawakaraeng Gunung Favorit di Kota Daeng


           Bergeser ke arah kabupaten Gowa, yang letaknya sekitar 80 km dari kota Makassar tepatnya di daerah Malino. Di daerah ini terdapat sebuah pegunungan yang tidak pernah sepi didaki oleh para pendaki bukan hanya dari daerah makassar namun juga daerah lainnya. Gunung tersebut bernama Bawakaraeng. menurut warga di sekitar gunung arti kata Bawakaraeng adalah, Bawa yang berarti mulut dan Karaeng yang berarti Tuhan, jadi artinya Gunung Mulut Tuhan. Gunung ini memiliki ketinggian 2830 MDPL dengan jalur tracking yang tidak terlalu terjal namun panjang. Kalau saya boleh berpendapat bahwa gunung Bawakaraeng ini adalah pegunungan berbukit - bukit. Karena untuk mencapai puncak kita tidak hanya disuguhi dengan jalur tanjakan, namun ada di beberapa jalur kita harus turun untuk mencapai pos pendakian, kemudian disuguhi jalur menanjak yang cukup menguras tenaga.

           Gunung Bawakaraeng ini bener-bener favorit di kota Daeng, bahkan bukan hari libur atau weekend saja masih banyak pendaki yang dijumpai. Memang gunung ini menyuguhkan panarama lenskep alam yang memukau. Dan bukan puncaknya saja tujuan utama para pendaki, karena di beberapa lereng pegunungan banyak sekali tempat untuk sekedar berkemah dan tempat-tempat indah yang memanjakan mata, seperti lembah rama, danau tanralili dan masih banyak lagi yang belum terekspos.

            Saya akan sedikit bercerita dalam tulisan ini tentang perjalanan saya sampai ke puncak Bawakaraeng bersama beberapa teman. Hari minggu 18 Oktober 2015 sekitar pukul 10.30 WITA kami berangkat menuju Malino dengan bersepeda motor. Saat perjalanan memasuki daerah Gowa, kami dimanjakan dengan pemandangan alam yang berbukit-bukit. Pasti jika setelah musim hujan, daerah ini sangat hijau, namun karena memasuki musim panas yang apalgi  musim panas tahun ini lebih lama dan temperature lebih panas, maka tak jarang menjumpai bagian sungai yang mengering, dan tumbuhan yang mengering. Setelah 2 jam lebih kami memasuki Kota Malino, udara sejuk sudah mulai terasa. Pukul 13.30 WITA kami sampai di base camp Pendakian ke Gunung Bawakaraeng. Kami memulai pendakian ini dari desa Lembanna. Sebenarnya sangat banyak sekali jalur pendakian ke puncak Bawakaraeng, namun umumnya para pendaki akan memilih jalur dari LembaNna, karena selain menyajikan pemandangan yang sangat menyegarkan mata jalur pendakiannya juga lebih jelas jalannya.

Desa Lembana - Pos 1 (1 jam)
Start dari pukul 14.00 WITA, kami memulai pendakian dari base camp desa Lembana, meskipun cuaca lagi panas tapi angin khas pegunungan masih meniupkan hawa dingin. Jalur ini akan melewati persawahan dan perkebunan milik warga, Jalur yang sangat panjang dan landai. Pukul 15.00 WITA kami sampai di Pos 1.

Tugu Rute Pendakian di Desa Lembanna


Pos 1 - Pos 2 (20 menit)
Belum hilang capek perjalanan dari Kota Makassar ke base camp, ditambah dengan cuaca yang lagi panas - panasnya, start pendakian tersebut sangat melelahkan, kami beristirahat untuk minum dan menghirup udara segar khas pegunungan. Pukul 15.20 WITA kami memulai lagi menuju pemberhentian pos selanjutnya. Letak pos 2 tidak jauh dari pos 1. Melewati sedikit pohon - pohon tumbang kita sampai di pos 2 pukul 15.40 WITA.

Pos 2 - pos 3 ( 10 menit)
Setelah sampai di pos 2, kami berhenti sejenak, kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke pos 3. Setelah melewati aliran sungai kecil kami sampai di pos 3 pukul 16.10 WITA.

Jalur Menuju Pos 3

Pos 3 - Pos 4 ( 40 menit)
Dari pos 3 ke pos 4 kami menemukan beberapa bagian pohon tumbang bekas terbakar, entah ulah siapa, namun yang jelas harusnya tidak terjadi. Pukul 16.40 WITA kita sampai di Pos 4. Teriknya panas matahari ini, bener-bener sangat menyengat, udara dan angin khas pegunungan belum sanggup menandingi panasnya matahari. Keringat bercucuran, deru nafas sudah tersendal - sendal. Kami memutuskan berhenti untuk membasahi kerongkongan dan mengatur ritme nafas lagi.


Beristirahat di Pos 4

Pos 4 - Pos 5 ( 1 jam)
Dari Pos 4 menuju Pos 5 kita akan memasuki vegetasi hutan khas Sulawesi, bagi saya pendaki dari jawa, sangat jarang menemui beberapa jenis tanaman tersebut. di beberapa jalur juga kami disuguhi panorama alam yang memukau. Sedikit mengobati rasa lelah kami. Setelah hampir sejam kami berjalan kami sampai di Pos 5 pukul 17.55. Fisik sudah terkuras, Matahari sudah tidak menampakkan kilaunya, berganti dengan sedikit lengkungan bulan. Di pos 5 sangat lapang dan terdapat sumber air dibawah. Tempat yang sangat cocok untuk mendirikan tenda. Kami memutuskan untuk bermalam disini. Malam hari disini sangat dingin. Angin yang bertiup tidak "nyantai", beberapa tenda kami tertiup angin sampai harus "bergoyang-goyang".

 
Malam Hari di Pos 5

Pos 5 - Pos 6 (30 menit)
Setelah bermalam di pos 5, kami memutuskan untuk menuju puncak pada hari ini 19 Oktober 2015. Kami memulai lagi perjalanan setelah mengisi perut dan meninggalkan beberapa barang di dalam tenda. Pukul 8.00 kami memulai perjalanan. Jalur di pos 5 menuju pos 6 sering sekali membuat pendaki kebingungan arah karena jalur sering tertutup oleh pohon yang tumbang dengan sendiri. Pada hari itu kebetulan ada beberapa jalur yang bekas terbakar, dan kami sempat mematikan beberapa titik api dengan seadanya. Pukul 8.30 sampai di Pos 6.

Pemandangan Menuju pos 6

Hutan yang sering Menyesatkan Pendaki

Pos 6 - Pos 7 (30 menit)
Jalur dari pos 6 ke pos 7 akan melewati beberapa tanjakan yang cukup menguras tenaga. Disini akan melewati vegetasi hutan khas pegunungan di Sulawesi. Hutan ditumbuhi lelumutan hijau, menambah kesan asri. Pukul 9.05 WITA kami sampai di Pos 7. Kami berhenti sejenak. 

Jalur Menuju Pos 7
Dari Pos 7 ini, pemandangan alam yang ditawarkan sangat mempesona.Saya mengambil kamera untuk mengabadikan beberapa lenskep alam dari pos 7.
 Pemandangan Alam dari Pos 7
 
 Pemandangan Alam dari pos 7

Pos 7 - Pos 8 (1 jam)
Setelah beristirahat cukup lama di pos 7 kami melanjutkan menuju pos 8. Yang paling unik dari rute pendakian guunung bawakaraeng yaitu jalur dari pos 7 - pos 8, karena biasanya jalur pendakian akan cenderung naik seiring dengan pos yang akan dituju. Namun jalur kali ini sungguh berbeda. Jalur menuju pos 8 adalah jalur turunan yang panjang memasuki cekungan lembah perbukitan. Pos 8 biasanya dibuat bermalam untuk beberapa pendaki. Karena terdapat sumber air dari sungai kecil. Sebenarnya di beberapa jalur pendakian akan menemukan beberapa sumber air. Namun kami mendapat informasi dari base camp, jika memasuki bulan kemarau apalagi kemarau kali ini lebih panas, sumber air hanya terdapat di Pos 5 dan Pos 8. Kami sampai di pos 8 pukul 10.30 WITA. Kami disini bertemu dengan beberapa pendaki yang juga sedang beristirahat setelah menuju puncak. Kami berhenti lama disini. 8

Panorama Alam dari Pos 7 ke Pos 8

Sumber Air di Pos

Pos 8 - Pos 9 (30 menit)
Setelah beristirahat dan mengambil air di pos 8, kami meneruskan perjalanan menuju pos 9. Medan jalur yang dilewati cukup menanjak dan didominasi oleh batuan. Masih ada vegetasi tumbuhan disini. Kami memulai perjalanan pukul 11.10 WITA. Pemandangan dari Pos 9 sangat indah. Dari pos 9 ini juga terdapat percabangan jalur pendakian yaitu dari Sinjai. Dari Pos 9 juga dapat menuju lembah yang indah dan biasanya dijadikan perkemahan. Namun karena musim panas, sumber air di lembah tersebut mengering. Kami sampai di Pos 9 pukul 11.40 WITA.

 Panorama dari Pos 9


Pos 9 - pos 10 dan Puncak ( 1 jam)
Terik sengatan matahari menuju puncak sudah sangat menyengat. Namun semangat kami lebih menggelora untuk menuju Puncak Gunung Bawakaraeng ini. Diiringi dengan tiupan angin yang menghembuskan kesegaran dan sedikit membantu menyejukkan pendakian. Pukul 13.00 WITA, alhamdulillah kami sampai di Tugu Puncak gunung Bawakaraeng.
                    
Tugu Puncak Bawakaraeng

Anggota Pendakian Bawakaraeng

Yang unik dari pendakian kali ini adalah kami ditemani seekor anjing yang kami temui di Pos 5. Anjing ini juga membantu menunjukkan arah sewaktu pendakian.  

  
Panorama dari Tugu Puncak Bawakaraeng

Matahari semakin menyengat, kami juga sudah mengabadikan beberapa gambar di Puncak, akhirnya kami pun turun ke pos 10 untuk mengisi perut kami.
Pukul 14.10 WITA kami memutuskan turun. Jalur turun menuju ke Pos 5 yang paling susah jelas dari pos 8 menuju ke pos 7. Tenaga sudah terforsil habis, namun untuk ke Pos 7 kami harus melalui medan tanjakan lagi. Pukul 17.30 WITA kami sampai di Pos 5. Kami menutup kembali tenda kami dan sebagian anggota menyiapkan makan malam untuk cadangan tenaga untuk turun ke base camp di Desa Lembanna. Pukul 19.00 WITA kami bersiap turun dan sampai di desa Lembana sekitar pukul 21.30 WITA.

Saya juga akan memberikan beberapa informasi kepada teman - teman yang akan melakukan pendakian ke Gunung Bawakaraeng

Transportasi :
jika dari Makassar harus ke Terminal lama, dari terminal sungguminasa lanjut dengan kendaraan menuju Malino kemudian turun di desa Lembanna kemudian harus naik ojek atau angkutan pedesaan menuju base camp. Namun saran saya jika berkelompok lebih baik menyewa mobil dengan sewa yang bisa ditawar.

Info :
1. Baca Peraturan dan informasi di base camp mengenai pendakian karena disini biasanya terdapat informasi kondisi dari Gunung Bawakaraeng terkini dan sangat penting bagi pendaki.
2. Gunung Bawakaraeng merupakan gunung pasif dengan tipe perbukitan panjang dengan medan didominasi bebatuan keras dengan vegetasi hutan lumut. Alangkah baiknya jika memulai pendakian di pagi hari, jika sampai di desa Lembanna siang atau sore, maka saya menyarankan untuk menginap di base camp. Karena melakukan perjalanan siang hari disini sangat menguras tenaga, apalagi musim kemarau panjang seperti tahun ini. Sengatan matahari menyebabkan banyak mengeluarkan keringat sehingga harus banyak mengkonsumsi air. Sedangkan di musim kemarau seperti ini, biasanya sumber air di beberapa pos akan mengering.
3. Selalu jaga kebersihan dan hindari mencoret - coret di gunung.
4. Selalu berdoa kepada Tuhan supaya diberi keselamatan dalam setiap kegiatan.


PERJALANAN ITU BUKAN HANYA SEBERAPA JAUH JARAK YANG DITEMPUH. 
BUKAN JUGA HANYA SEBERAPA TINGGI YANG DIDAKI.
TAPI BAGAIMANA CARA MENGAMBIL HIKMAH DAN PELAJARAN DALAM SETIAP LANGKAH PERJALANAN.


SELAMAT MENDAKI KAWAN


No comments:

Post a Comment